Jumat, 05 Januari 2018

KENDALI DAN AUDIR SISTEM INFORMASI (KASI)

Pengendalian internal telah mengalami perubahan dari konsep 'ketersediaan pengendalian' ke konsep 'proses pencapaian tujuan'.
Apakah maksud dari konsep 'Proses Pencapaian Tujuan' tersebut?

Intelektualitas tidak lagi terletak pada pucuk pimpinan, tetapi terletak dilapisan bawah. Mereka yang deket dengan konsumenlah yang paling mengerti dengan kebutuhan pasar. Pengorganisasian yang paling tepat untuk kondisi seperti ini adalah seperti pengorganisasian orkes simponi. Organisasi ini  sepenuhnya akan digerakan oleh dinamika para pekerja (ujung tombak) sesuai spesialisai masing-masing. Untuk menjaga kekompakan agar terjadi irama yang serasi dibutuhkan seorang manajer yang berfungsi sebagai konduktor. Manajer tersebut tidak lagi harus memiliki pengetahuan teknis seperti yang dimiliki pemain orkesnya, tetapi yang diperlukan hanya seorang yang mampu mengatur tempo dan menguasai tingkatan nada.


Pengendalian TI didefinisikan sebagai suatu pernyataan hasil yang diinginkan atau maksud yang dicapai oleh prosedur pengendalian implementasi dalam kegiatan TI khusus.
Terdapat 15 area pengendalian, sebut dan jelaskan. 

1. Integritas Sistem
a.  Ketersediaan dan kesinambungan sistem komputer untuk user
b.  Kelengkapan, Keakuratan, Otorisasi, serta proses yang auditable
c.  Persetujuan dari user atas kinerja sistem yang di inginkan
d.  Preventive maintenance agreements untuk seluruh perlengkapan
e.  Kesesuaian kinerja antara S/W dan jaringan dengan yang diharapkan
f.  Serta adanya program yang disusun untuk operasi secara menyeluruh

2. Manajemen Sumber Daya
a.  Faktor-faktor yang melengkapi integritas sistem
b.  Yaitu meyakini kelangsungan (ongoing) H/W, S/W, SO,S/W aplikasi dan komunikasi jaringan komputer, telah dipantau dan dikelola pada kinerja yang maksimal namun tetap dengan biaya yang wajar.
c.  Hal-hal  tersebut  didokumentasikan  secara  formal,  demi  proses  yang berkesinambungan

3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem
a.  Menentukan adanya keterlibatan dan persetujuan user dalam hal adanya perubahan terhadap s/w aplikasi dan s/w sistem
b.  Setiap  pengembangan dan perbaikan aplikasi harus melalui proses formal dan didokumentasikan  serta telah melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem yang dibakukan dan disetujui.

4. Backup dan Recovery
a.  Demi kelangsungan usaha, harus tersedia data processing disaster recovery planning (rencana pemulihan data dan pusat sistem informasi apabila terjadi kehancuran),
b.  Baik berupa backup dan pemulihan  normal, maupun rencana contingency untuk kerusakan pusat SI (lokasi gedung, peralatanya, SDM-nya maupun manualnya).

5. Contigency Planning
a.  Perencanaan yang komprehenshif di dalam mengantisipasi terjadinya ancaman
b.  terhadap fasilitas pemrosesan SI
c.  Dimana sebagian besar komponen utama dari disaster recovery plan telah dirumuskan dengan jelas, telah di koordinasikan dan disetujui, seperti critical application systems, identifikasi peralatan dan fasilitas penunjang H/W, sistem S/W dan sebagainya.

6. System S/W Support
a.  Pengukuran pengendalian dalam pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan dari  S/W  SO,  biasanya lebih canggih dan lebih cepat perputarannya dibandingkan dengan S/W aplikasiDengan  ketergantungan yang lebih besar kepada staf teknik untuk integritas fungsionalnya
b.  Pengukuran kendali pengamanan aplikasi individu maupun pengamanan logika sistem secara menyeluruh (systemwide logical security)

7. Dokumentasi
a.  Integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi, user dan S/W sistem
b.  Diantaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi dan schedule operasi,
c.  Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang user.

8. Pelatihan atau Training
a.  Adanya penjenjagan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan manajemen dan staf, dalam hal penguasaannya atas aplikasi-aplikasi dan kemampuan teknisnya
b.  Serta rencana pelatihan yang berkesinambungan

9. Administrasi
a.  Struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggungjawab fungsional, job description,  sejalan dengan metoda job accounting  dan/atau charge  out yang digunakan
b.  Termasuk didalamnya pengukuran atas proses pengadaan dan persetujuan untuk semua sumber daya SI.

10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik
a.  Listrik,peyejuk  udara,penerang  ruangan, pengaturan kelembaban, serta kendali akses kesumber daya informasi
b.  Pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan,
c.  Juga pengendalian dan backup sarana telekomunikasi

11. Operasi
a.  Diprogram untuk merespon permintaan/keperluan SO
b.  Review atas kelompok SO berdasarkan job schedulling, review yang terus-menerus terhadap  operator, retensi terhadap console log message, dokumentasi untuk run/restore/backup atas seluruh aplikasi
c.  Daftar personel, dan nomor telepon yang harus dihubungi jika muncul masalah SO, penerapan sistem sift dan rotasi serta pengambilan cuti untuk setiap operator.

12. Telekomunikasi
a.  Review terhadap logical and physical access controls,
b.  Metodologi  pengacakan  (encryption)  terhadap  aplikasi  electronic  data  interchange (EDI)
c.  Adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap jaringan komputer dan komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut dan juga redundansi saluran telekomunikasi.

13. Program Libraries
a.  Terdapat pemisahan dan prosedur pengendalian formal untuk application ource code dan  compiled production program code dengan yang disimpan diapplication test libraries development
b.  Terdapat review atas prosedur quality assurance.

14. Application Support
a.  Bahwa proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan sistem
b.  Sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru, manajemen
c.  proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI
d.  Adanya review baik formal maupun informal terhadap tingkat kepuasan atas SDLC yang digunakan.

15. Microcomputer Controls
a.  Pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembanganaplikasi, dokumentasi atas aplikasi  produksi maupun aplikasi dengan misi yang kritis,sekuriti logika, dan fisik terhadap microcomputer yang dimiliki,
b.  Serta pembuatan daftar inventaris atas H/W, S/W, serta legalitas dari S/W untuk menghindari tuntutan pelanggaran hak cipta.


Menurut Anda seberapa perlukan adanya pengendalian internal? Mengapa?

Sangat diperlukan berdasarkan dari tujuan pengendalian internal adalah
1.  Memeriksa ketelitian dan kebenaran data yang akan menghasilkan laporan-laporan yang
dapat diandalkan.
2.  Efektivitas dan efisiensi dalam operasi, yaitu efektif dalam mencapai tujuan organisasi
secara keseluruhan dan efisien dalam pemakaian sumberdaya yang tersedia.
3.  Membantu agar tidak terjadi penyimpangan terhadap hukum dan peraturan yangberlaku
4.  Mengamankan harta milik organisasi atau perusahaan termasuk data yang tersedia

Selain berdasarkan tujuan, pengendalian internal mempunyai pengaruh terhadap komputer yaitu,
Tujuan dari perlindungan aset, integritas data, efektivitas sistem, dan efisiensi sistem dapat
dicapai  dengan  baik  jika  manajemen  organisasi  meningkatkan  sistem  pengendalian
internalnya, yaitu dengan cara :
1.  Pemisahan Tanggung Jawab (Separation of Duties)
2.  Pendelegasian  Wewenang  dan  Tanggung  Jawab  Delegation of  Authority  and
Responsibility)
3.  Personal yang Kompeten dan Dapat dipercaya (Competent and Trustworthy Personnel)
4.  Otorisasi Sistem (System of Authorizations)
5.  Kecukupan Catatan dan Dokumen (Adequate Documents and Records)
6.  Pengendalian  Fisik  atas  banyaknya  Rekord  dan  Aset  (Physical  Control  over  Assets  and
Records)
7.  Kecukupan Supervisi dari pihak Manajemen (Adequate Management Supervision)
8.  Bentuk Pengecekan yang Independen (independent Checks on Performance)
9.  Perbandingan  Akuntabilitas  Rekord  dengan  Aset  (Comparing  Recorded  Accountability with Assets)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar