Rabu, 18 Juli 2018

The Last English Softfkill Assignment

A. Simple Present Tenses
Tenses ini digunakan untuk menyatakan sesuatu yang bersifat tetap, kebiasaan atau kebenaran yang hakiki. Karena sering menyangkut kejadian diwaktu lamapu, sekarang dan akan datang, Tenses ini paling sedikit mempunyai keterangan waktu tertentu.

Kalimat-kalimat bahasa inggris umumnya harus mempunyai subject(s) dan predicate(p). karena itu semua Tenses akan dipormulasi seperti itu.
Rumus:
+) Subject + to be + verb I + Main verb
+) Subject + verbI +(s/es)
Contoh :
* he is handsome
(dia tampan)
* is he handsome?
(apakah dia tampan?)
* he is not handsome
(dia tidak tampan)
Simple Present Tense dipakai ketika:
• Kejadiannya bersifat umum, atau
• Terjadi sepanjang waktu, atau kebiasaan di masa lampau, sekarang dan masa yang akan datang, atau
• Kejadiannya tidak hanya terjadi sekarang, atau
• Bersifat kebenaran umum, yang orang lain tidak dapat menyangkal lagi akan kebenarannya.

B. Present Continuous Tense
Tenses ini digunakan untuk menyatakan suatu tindakan yang benar-benar sedang dilakukan saat ini. Kalimat-kalimat dalam Tenses ini lebih sering dipakai dari pada present Tenses.

Rumus:
subject + to be (is, am, are) + kata kerja + ing

Tense ini dipakai untuk menjelaskan tentang:
• Kejadian yang sedang terjadi sekarang, atau
• Kejadian yang akan terjadi di masa yang akan dating
Contoh :
+) She is cooking in the kitchen.
(dia sedang memasak di dapur)
-) She is not cooking in the kitchen
(dia tidak sedang memasak di dapur)
?) is she cooking in the kitchen?
(Apakah dia sedang memasak di dapur?)

C. Present Perfect Tense
Rumus:
subject + have + past participle (Kata Kerja Bentuk ke-3)
Tense ini digunakan untuk:
• Pengalaman
• Perubahan
• Situasi Yang berkelanjutan
Atau untuk menunjukan suatu peristiwa yang selesai pada waktu yang singkat (baru selesai)
Perhatikan contoh-contoh kalimatnya berikut ini:
+) they have met me
(mereka sudah menemui saya)
?) have they met me?
(apakah mereka sudah menemui saya?
-) they have not met me
( mereka belum menemui saya)

D. Present Perfect Continuous Tense
Rumus:
subject + have / has + been + K.Kerja + ing
Kita menggunakan Tense ini untuk menjelaskan:
• Satu kejadian/kegiatan yang baru saja berlangsung
• Satu perbuatan yang berlangsung hingga sekarang (pada saat bicara masih terjadi)
Perhatikan contoh kalimat berikut:
+) They have been playing football
(Mereka telah sedang bermain sepakbola)
-) They have not been playing football
(merka telah tidak sedang bermain sepakbola)
?) have they been playing football?
( Apakah merka telah sedang bermain sepakbola?)

E. Simple Past Tense
Rumus Kalimat Positif:
subject + Kata Kerja Bentuk ke – 2
Rumus Kalimat Negatif :
subject + did + not + Kata Kerja Bentuk ke – 1
Rumus Kalimat Tanya:
Did + subject + Kata Kerja Bentuk ke – 1
Pengecualian: Ketika Predikat suatu kalimat bukan kata kerja, maka pengganti kata kerja tersebut adalah was (I, she, he, it) dan were (we, you, they).
Kapan kita memakai Simple Past Tense?
Kita memakai Tense ini untuk membicarakan tentang satu perbuatan yang terjadi di masa lampau.
Perhatikan contoh kalimat berikut:
+) They were student last year
(mereka pelajar tahun lalu)
-) they were not student last year
(mereka bukan pelajar tahun lalu)
?) were they student last year?
(apakah mereka pelajar tahun lalu?)

F. Past Continuous Tense
Rumus:
subject + was, were + Kata Kerja + ing
Kapan kita menggunakan Tense ini?
Tense ini menggambarkan suatu tindakan atau kejadian pada waktu tertentu di masa lampau.
Contoh:
+)We were joking.
-) We were not joking
?) Were we joking?

G. Past Perfect Tense
Rumus:
had + subject + Kata Kerja Bentuk ke - 3
Kapan kita menggunakan Past Perfect Tense?
Tense ini mengekspresikan tindakan di masa lalu sebelum tindakan lain terjadi, namun kejadiannya di masa lampau.
Perhatikan:
+) I had listen the radio when you come here
(aku sudah mendengar radio sebelum kamu datang

H. Past Perfect Continuous Tense
Rumus:
subject + had + been + Kata Kerja + ing
Kapan Kita menggunakan Past Perfect Continuous Tense?
Tense ini sama pemakaiannya dengan Past Perfect Tense, namun mengekspresikan tindakan-tindakan yang lebih lama di masa lampau sebelum tindakan lain terjadi.
Perhatikan:
She had been helping me when they went to scool
(dia telah sedang membantu saya ketika mereka telah pergi ke sekolah)

I. Simple Future Tense
Rumus:
subject + WILL/SHALL + Kata Kerja Bentuk I

Kapan kita mengunakan Simple Future Tense?
a. Tidak Ada Rencana Sebelumnya atau Menyatakan perbuatan/kejadian yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang
contoh :
• Hold on. I‘ll get a pen.

b. Prediksi
Contoh:
• It will rain tomorrow.
KALIMAT NON-VERBAL
Ketika predikat suatu kalimat bukan kata kerja, maka gunakan be untuk menggantikan kata kerja tersebut.
Contoh:
• I‘ll be in London tomorrow.
Catatan:
Ketika kita mempunyai rencana atau keinginan untuk melakukan suatu kegiatan di masa yang akan datang, maka gunakan be going to atau Present Continuous Tense untuk menggantikan will/shall.

J. Future Continuous Tense
Rumus:
subject + WILL + BE + Kata Kerja + ing
Kapan kita menggunakan Future Continuous Tense?
Tense ini menggambarkan suatu tindakan yang akan terjadi di waktu tertentu di masa yang akan datang.
Contoh:
He will be teaching me at eight tomorrow
(dia akan sedang mengajar saya pada jam delapan besok)

K. Future Perfect Tense
Rumus:
subject + WILL + HAVE + Kata Kerja Bentuk ke 3
Kapan Kita Menggunakan Future Perfect Tense?
Tense ini kita pakai untuk menggambarkan suatu kegiatan yang akan terjadi di masa yang akan datang sebelum kegiatan lain terjadi.
Contoh:
They will be tired when they arrive.
(mereka akan telah lelah ketika mereka datang)

L. Future Perfect Continuous Tense
Rumus:
Subject + WILL + HAVE + BEEN + Kata Kerja I + ing
Kapan kita memakai Future Perfect Continuous Tense?
Kita menggunakan Tense ini untuk membicarakan tentang suatu tindakan/kegiatan yang panjang sebelum beberapa saat di masa yang akan datang. Contoh:
• He will be tired when he arrives. He will have been traveling for 24 hours.

M. Past Future Tense
Untuk menyatakan suatu perbuatan/peristiwa yang akan terjadi diwaktu lampau
Rumus:
subject + WOULD + Kata Kerja Bentuk I
Contoh :
She would not be at school tomorrow.
(Dia tidak akan ke sekolah besok)

N. Past Future Continuous Tense
Untuk menyatakan suatu perbuatan yang sedang terjadi di waktu lampau.
Rumus:
subject + WOULD + BE + Kata Kerja + ing
Contoh:
We would be having dinner at home yesterday.
(kita akan sedang makan malam di rumah kemarin)

O. Past Future Perfect Tense
untuk menyatakan suatu prbuatan atau peristiwa yang akan sedang terjadi di waktu lampau
Rumus:
subject + WOULD + HAVE + Kata Kerja Bentuk ke 3
Contoh:
she would have be finished to studied if he had not been lazy
(dia akan sudah tamat belajar jika dia tidak malas)

P. Past Future Perfect Continuous Tense
Untuk menyatakan suatu perbuatan/peristiwa yang akan sedang terjadi di waktu lampau
Rumus:
Subject + WOULD + HAVE + BEEN + Kata Kerja I + ing
Contoh:
We would have been waiting long.
(kita akan sudah sedang menunggu lama)


source :
http://wongzo.blogspot.com/2012/10/16-tenses-bahasa-inggris-beserta-rumus.html

Jumat, 05 Januari 2018

COBIT

Apa yang Anda ketahui mengenai COBIT (Control Ojective for Information and Related Technology)?
COBIT  adalah  merupakan  kerangka  panduan  tata  kelola  TI  dan  atau  bisa  juga disebut sebagai toolset pendukung yang bisa digunakan untuk menjembatani gap antara  kebutuhan  dan  bagaimana  teknis  pelaksanaan  pemenuhan  kebutuhan tersebut dalam suatu organisasi. COBIT memungkinkan pengembangan kebijakan yang  jelas  dan  sangat  baik  digunakan  untuk  IT  kontrol  seluruh  organisasi, membantu meningkatkan kualitas dan nilai serta menyederhanakan pelaksanaan alur proses sebuah organisasi dari sisi penerapan IT.

Dikeluarkan  dan  disusun  oleh  IT  Governance  Institute  yang  merupakan  bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association) pada tahun 1996, hingga  saat artikel ini  dimuat  setidaknya  sudah  ada  5  versi  COBIT  yang  sudah diterbitkan, versi pertama diterbitkan pada tahun 1996, versi kedua tahun 1998, versi  3.0  di  tahun  2000,  Cobit  4.0  pada  tahun  2005,  CObit  4.1  tahun  2007  dan yang terakhir ini adalah Cobit versi 5 yang di rilis baru-baru saja.

Cobit  dijadikan  suatu  standar panduan  untuk  membantu  mengelola  suatu  organisasi mencapai  tujuannya dengan  memanfaatkan  I T.  Cobit  memberikan  panduan  kerangka  kerja  yang  bisa mengendalikan semua kegiatan organisasi secara detail dan jelas sehingga dapat
membantu memudahkan pengambilan keputusan di level top dalam organisasi. COBIT  digunakan  secara  umum  oleh mereka  yang  memiliki  tanggung  jawab  utama  dalam  alur  proses  organisasi, mereka  yang  organisasinya  sangat  bergantung  pada  kualitas,  kehandalan  dan penguasaan teknologi informasi.


Adakah tools lain untuk melakukan audit TI (Teknologi Informasi)? Jika ada sebutkan.
Berikut beberapa software yang dapat dijadikan alat bantu dalam pelaksanaan audit teknologi informasi
a. ACL
ACL (Audit Command Language) merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) yang sudah sangat populer untuk melakukan analisa terhadap data dari berbagai macam sumber.
ACL for Windows (sering disebut ACL) adalah sebuah software TABK (TEKNIK AUDIT BERBASIS KOMPUTER) untuk membantu auditor dalam melakukan pemeriksaan di lingkungan sistem informasi berbasis komputer atau Pemrosesan Data Elektronik.

b. Picalo
Picalo merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) seperti halnya ACL yang dapat dipergunakan untuk menganalisa data dari berbagai macam sumber.Picalo bekerja dengan menggunakan GUI Front end, dan memiliki banyak fitur untuk ETL sebagai proses utama dalam mengekstrak dan membuka data, kelebihan utamanya adalah fleksibilitas dan front end yang baik hingga Librari Python numerik.
Berikut ini beberapa kegunaannya :
· Menganalisis data keungan, data karyawan
· Mengimport file Excel, CSV dan TSV ke dalam databse
· Analisa event jaringan yang interaktif, log server situs, dan record sistem login
· Mengimport email kedalam relasional dan berbasis teks database
· Menanamkan kontrol dan test rutin penipuan ke dalam sistem produksi.

c. Powertech Compliance Assessment
Powertech Compliance Assessment merupakan automated audit tool yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark user access to data, public authority to libraries, user security, system security, system auditing dan administrator rights (special authority) sebuah serverAS/400.

d. Nipper

Nipper merupakan audit automation software yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark konfigurasi sebuah router.
Nipper (Jaringan Infrastruktur Parser) adalah alat berbasis open source untuk membantu profesional TI dalam mengaudit, konfigurasi dan mengelola jaringan komputer dan perangkat jaringan infrastruktur.

e. Nessus

Nessus merupakan sebuah vulnerability assessment software, yaitu sebuah software yang digunakan untuk mengecek tingkat vulnerabilitas suatu sistem dalam ruang lingkup keamanan yang digunakan dalam sebuah perusahaan

f. Metasploit

Metasploit Framework merupakan sebuah penetration testing tool, yaitu sebuah software yang digunakan untuk mencari celah keamanan.

g. NMAP

NMAP merupakan open source utility untuk melakukan security auditing. NMAP atau Network Mapper, adalah software untuk mengeksplorasi jaringan, banyak administrator sistem dan jaringan yang menggunakan aplikasi ini menemukan banyak fungsi dalam inventori jaringan, mengatur jadwal peningkatan service, dan memonitor host atau waktu pelayanan. Secara klasik Nmap klasik menggunakan tampilan command-line, dan NMAP suite sudah termasuk tampilan GUI yang terbaik dan tampilan hasil (Zenmap), fleksibel data transfer, pengarahan ulang dan tools untuk debugging (NCAT) , sebuah peralatan untuk membandingan hasil scan (NDIFF) dan sebuah paket peralatan analisis untuk menggenerasikan dan merespon (NPING)

h. Wireshark

Wireshark merupakan aplikasi analisa netwrok protokol paling digunakan di dunia, Wireshark bisa mengcapture data dan secara interaktif menelusuri lalu lintas yang berjalan pada jaringan komputer, berstandartkan de facto dibanyak industri dan lembaga pendidikan.


Mengapa dalam melakukan audit sebaiknya kita mengacu pada suatu kerangka panduan/ toolset?
Agar lebih terarah dan sesuai kebutuhan


 sumber:

https://chiaisadora.wordpress.com/2013/01/22/adakah-tools-lain-untuk-melakukan-audit-ti-teknologi-informasi-jika-ada-sebutkan/


KENDALI DAN AUDIR SISTEM INFORMASI (KASI)

Pengendalian internal telah mengalami perubahan dari konsep 'ketersediaan pengendalian' ke konsep 'proses pencapaian tujuan'.
Apakah maksud dari konsep 'Proses Pencapaian Tujuan' tersebut?

Intelektualitas tidak lagi terletak pada pucuk pimpinan, tetapi terletak dilapisan bawah. Mereka yang deket dengan konsumenlah yang paling mengerti dengan kebutuhan pasar. Pengorganisasian yang paling tepat untuk kondisi seperti ini adalah seperti pengorganisasian orkes simponi. Organisasi ini  sepenuhnya akan digerakan oleh dinamika para pekerja (ujung tombak) sesuai spesialisai masing-masing. Untuk menjaga kekompakan agar terjadi irama yang serasi dibutuhkan seorang manajer yang berfungsi sebagai konduktor. Manajer tersebut tidak lagi harus memiliki pengetahuan teknis seperti yang dimiliki pemain orkesnya, tetapi yang diperlukan hanya seorang yang mampu mengatur tempo dan menguasai tingkatan nada.


Pengendalian TI didefinisikan sebagai suatu pernyataan hasil yang diinginkan atau maksud yang dicapai oleh prosedur pengendalian implementasi dalam kegiatan TI khusus.
Terdapat 15 area pengendalian, sebut dan jelaskan. 

1. Integritas Sistem
a.  Ketersediaan dan kesinambungan sistem komputer untuk user
b.  Kelengkapan, Keakuratan, Otorisasi, serta proses yang auditable
c.  Persetujuan dari user atas kinerja sistem yang di inginkan
d.  Preventive maintenance agreements untuk seluruh perlengkapan
e.  Kesesuaian kinerja antara S/W dan jaringan dengan yang diharapkan
f.  Serta adanya program yang disusun untuk operasi secara menyeluruh

2. Manajemen Sumber Daya
a.  Faktor-faktor yang melengkapi integritas sistem
b.  Yaitu meyakini kelangsungan (ongoing) H/W, S/W, SO,S/W aplikasi dan komunikasi jaringan komputer, telah dipantau dan dikelola pada kinerja yang maksimal namun tetap dengan biaya yang wajar.
c.  Hal-hal  tersebut  didokumentasikan  secara  formal,  demi  proses  yang berkesinambungan

3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem
a.  Menentukan adanya keterlibatan dan persetujuan user dalam hal adanya perubahan terhadap s/w aplikasi dan s/w sistem
b.  Setiap  pengembangan dan perbaikan aplikasi harus melalui proses formal dan didokumentasikan  serta telah melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem yang dibakukan dan disetujui.

4. Backup dan Recovery
a.  Demi kelangsungan usaha, harus tersedia data processing disaster recovery planning (rencana pemulihan data dan pusat sistem informasi apabila terjadi kehancuran),
b.  Baik berupa backup dan pemulihan  normal, maupun rencana contingency untuk kerusakan pusat SI (lokasi gedung, peralatanya, SDM-nya maupun manualnya).

5. Contigency Planning
a.  Perencanaan yang komprehenshif di dalam mengantisipasi terjadinya ancaman
b.  terhadap fasilitas pemrosesan SI
c.  Dimana sebagian besar komponen utama dari disaster recovery plan telah dirumuskan dengan jelas, telah di koordinasikan dan disetujui, seperti critical application systems, identifikasi peralatan dan fasilitas penunjang H/W, sistem S/W dan sebagainya.

6. System S/W Support
a.  Pengukuran pengendalian dalam pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan dari  S/W  SO,  biasanya lebih canggih dan lebih cepat perputarannya dibandingkan dengan S/W aplikasiDengan  ketergantungan yang lebih besar kepada staf teknik untuk integritas fungsionalnya
b.  Pengukuran kendali pengamanan aplikasi individu maupun pengamanan logika sistem secara menyeluruh (systemwide logical security)

7. Dokumentasi
a.  Integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi, user dan S/W sistem
b.  Diantaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi dan schedule operasi,
c.  Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang user.

8. Pelatihan atau Training
a.  Adanya penjenjagan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan manajemen dan staf, dalam hal penguasaannya atas aplikasi-aplikasi dan kemampuan teknisnya
b.  Serta rencana pelatihan yang berkesinambungan

9. Administrasi
a.  Struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggungjawab fungsional, job description,  sejalan dengan metoda job accounting  dan/atau charge  out yang digunakan
b.  Termasuk didalamnya pengukuran atas proses pengadaan dan persetujuan untuk semua sumber daya SI.

10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik
a.  Listrik,peyejuk  udara,penerang  ruangan, pengaturan kelembaban, serta kendali akses kesumber daya informasi
b.  Pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan,
c.  Juga pengendalian dan backup sarana telekomunikasi

11. Operasi
a.  Diprogram untuk merespon permintaan/keperluan SO
b.  Review atas kelompok SO berdasarkan job schedulling, review yang terus-menerus terhadap  operator, retensi terhadap console log message, dokumentasi untuk run/restore/backup atas seluruh aplikasi
c.  Daftar personel, dan nomor telepon yang harus dihubungi jika muncul masalah SO, penerapan sistem sift dan rotasi serta pengambilan cuti untuk setiap operator.

12. Telekomunikasi
a.  Review terhadap logical and physical access controls,
b.  Metodologi  pengacakan  (encryption)  terhadap  aplikasi  electronic  data  interchange (EDI)
c.  Adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap jaringan komputer dan komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut dan juga redundansi saluran telekomunikasi.

13. Program Libraries
a.  Terdapat pemisahan dan prosedur pengendalian formal untuk application ource code dan  compiled production program code dengan yang disimpan diapplication test libraries development
b.  Terdapat review atas prosedur quality assurance.

14. Application Support
a.  Bahwa proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan sistem
b.  Sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru, manajemen
c.  proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI
d.  Adanya review baik formal maupun informal terhadap tingkat kepuasan atas SDLC yang digunakan.

15. Microcomputer Controls
a.  Pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembanganaplikasi, dokumentasi atas aplikasi  produksi maupun aplikasi dengan misi yang kritis,sekuriti logika, dan fisik terhadap microcomputer yang dimiliki,
b.  Serta pembuatan daftar inventaris atas H/W, S/W, serta legalitas dari S/W untuk menghindari tuntutan pelanggaran hak cipta.


Menurut Anda seberapa perlukan adanya pengendalian internal? Mengapa?

Sangat diperlukan berdasarkan dari tujuan pengendalian internal adalah
1.  Memeriksa ketelitian dan kebenaran data yang akan menghasilkan laporan-laporan yang
dapat diandalkan.
2.  Efektivitas dan efisiensi dalam operasi, yaitu efektif dalam mencapai tujuan organisasi
secara keseluruhan dan efisien dalam pemakaian sumberdaya yang tersedia.
3.  Membantu agar tidak terjadi penyimpangan terhadap hukum dan peraturan yangberlaku
4.  Mengamankan harta milik organisasi atau perusahaan termasuk data yang tersedia

Selain berdasarkan tujuan, pengendalian internal mempunyai pengaruh terhadap komputer yaitu,
Tujuan dari perlindungan aset, integritas data, efektivitas sistem, dan efisiensi sistem dapat
dicapai  dengan  baik  jika  manajemen  organisasi  meningkatkan  sistem  pengendalian
internalnya, yaitu dengan cara :
1.  Pemisahan Tanggung Jawab (Separation of Duties)
2.  Pendelegasian  Wewenang  dan  Tanggung  Jawab  Delegation of  Authority  and
Responsibility)
3.  Personal yang Kompeten dan Dapat dipercaya (Competent and Trustworthy Personnel)
4.  Otorisasi Sistem (System of Authorizations)
5.  Kecukupan Catatan dan Dokumen (Adequate Documents and Records)
6.  Pengendalian  Fisik  atas  banyaknya  Rekord  dan  Aset  (Physical  Control  over  Assets  and
Records)
7.  Kecukupan Supervisi dari pihak Manajemen (Adequate Management Supervision)
8.  Bentuk Pengecekan yang Independen (independent Checks on Performance)
9.  Perbandingan  Akuntabilitas  Rekord  dengan  Aset  (Comparing  Recorded  Accountability with Assets)