Minggu, 10 Januari 2016

Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi

1.      Pengertian dan arti penting Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi

Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternatif. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah.

Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan menurut beberapa tokoh.
Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
·         Kegiatan Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
·         Kegiatan Desain
Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
·         Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang tersedia.

Sedangkan menurut Scott dan Mitchell, Proses pengambilan keputusan meliputi:
·         Proses pencarian/penemuan tujuan
·         Formulasi tujuan
·         Pemilihan Alternatif
·         Mengevaluasi hasil-hasil

Menurut Elbing ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan:
1.      Identifikasi dan Diagnosa masalah
2.      Pengumpulan dan Analisis data yang relevan
3.      Pengembangan dan Evaluasi alternative alternative
4.      Pemilihan Alternatif terbaik
5.      Implementasi keputusan dan Evaluasi terhadap hasil-hasil

2.      Jenis Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi

Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan.

Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :

a.      Keputusan Rutin atau Terprogram
Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya. Keputusan Rutin atau terprogram memiliki struktur yang teratur karena setiap kinerja diukur secara jelas, rutin dan berulang-ulang. Tingkat kepastian didalam keputusan ini sangat tinggi relatifnya. Tingkat kepastian relatif adalah perbandingan tingkat keberhasilan antara 2 alternatif atau lebih.
            Contoh keputusan terprogram adalah, aturan umum penetapan harga pada industri rumah makan dimana makanan akan diberi harga hingga 3 kali lipat dari direct cost.

b.      Keputusan Tidak Rutin atau Keputusan Tidak Terprogram
Keputusan tidak rutin adalah reputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin atau tidak dilakukan secara berulang-ulang. Keputusan ini dilakukan ketika sebuah organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan tersebut, sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat menyelesaikan permasalahan atau tidak, oleh karena itu keputusan tidak rutin atau tidak terprogram
Contoh keputusan rutin adalah dalam suatu perusahaan jika kita mendapatkan suatu masalah maka, kita dalam mengambil sebuah keputusan untuk menyelesaikannya kita tidak boleh terburu-buru karena dapat menyebabkan kita mengambil atau memilih keputusan yang salah dan bahkan dapat membuat masalah semakin sulit. Oleh karena itu kita harus mempertimbangkan dengan baik dengan cara mencari informasi, memahaminya dengan baik, dan mendiskusikan keputusan kita dengan orang-orang yang ikut dalam perusahaan itu, agar keputusan yang kita ambil dapat diterima dengan baik dan dapat memecahkan masalah yang ada.


3.      Implikasi Manajerial Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi

Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas (borderless Tipe organisasi transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus halangan geografis artitisial.Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang kompetitif.Implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara tersebut. Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana perusahaan itu berada.

Daftar Pustaka

Reksohadiprodjo, Sukanto dan Handoko, T  Hani . 1982. Organisasi Perusahaan edisi 2. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Sutarto. 1978. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Thoha, Miftah. 1983. Perilaku Organisasi (konsep dasar dan aplikasinya). Yogyakarta: PT Raja
Grafindo Persada


Swastha, Basu. 1984. Azas-azas Manajemen Modern. Yogyakarta: Liberty

Tidak ada komentar:

Posting Komentar