1. Arti penting
kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan proses pengaruh yang memungkinkan manajer membuat orang –orangnya bersedia mengerjakan apa yang harus di kerjakan. Kepemimpinan dalam organisasi mencakup segala aspek didalamnya terdapat peran dari pemimpin dan sikap kepemimpinan yang harus dimiliki untuk mengatur organisasi, kepemimpinan tentu saja sangat penting bagi jalannya organisasi karena jika sebuah organisasi berjalan tanpa adanya unsur kepemimpinan yang baik dari anggotanya juga dari pemimpin organisasinya, maka setiap masalah yang muncul dalam berjalannya organisasi tersebut akan sulit untuk diselesaikan secara cepat dan efisien, yang mengakibatkan tujuan adanya organisasi tersebut terhambat dan kepuasan dari tercapainya tujuan tersebut persentasenya sangatlah rendah.
Karakteristik pemimpin sukses terdiri dari :
ü Cerdas
ü Terampil
secara konseptual
ü Kreatif
ü Diplomatis
dan taktis
ü Lancar
berbicara
ü Memiliki
pengetahuan ttg tugas kelompok
ü Persuasive
ü Memiliki
keterampilan sosial
Sedangkan Robins (1996) mengatakan bahwa teori ini adalah teori yang mencari ciri-ciri kepribadian sosial, fisik atau intelektual yang membedakan pemimpin dan yang bukan pemimpin.
Fungsi – Fungsi Kepemimpinan
- Menyampaikan
Informasi
- Memberikan
Perintah
- Mendelegasikan
wewenang
- Memberikan
motivasi
- Menerima
Umpan balik
- Mengkoordinasikan
manusia dan pekerjaan
- Melakukan
Pengendalian
2.
Tipologi
Kepemimpinan
- Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis
memiliki ciri-ciri antara lain: (1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan
mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain
tunggal, (3) berambisi untuk merajai situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan
selalu ditetapkan sendiri, (5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang
mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan, (6) semua pujian
dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi, (7)
adanya sikap eksklusivisme, (8) selalu ingin berkuasa secara absolut, (9) sikap
dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan
bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
- Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan
ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap
orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam
kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh
bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki
keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah,
tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana
kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan
cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu
organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.
- Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis
berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para
pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan
pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik.
kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi
terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan demokratis
menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti
bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya
masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin
pada saat-saat dan kondisi yang tepat.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan.
Kepemimpinan adalah
kemampuan yang sanggup meyakinkan orang lain supaya bekerjasama dibawah
pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan tertentu. namun ada
beberapa faktor-faktor penting yang mempengaruhi kepemimpinan tersebut,
diantaranya adalah :
ü .
Faktor Kemampuan Personal
Pengertian kemampuan
personal adalah kombinasi antara potensi sejak pemimpin dilahirkan ke dunia
sebagai manusia dan faktor pendidikan yang ia dapatkan. Jika seseorang lahir
dengan kemampuan dasar kepemimpinan, ia akan lebih hebat jika mendapatkan
perlakuan edukatif dari lingkungan, jika tidak, ia hanya akan menjadi pemimpin
yang biasa dan standar. Sebaliknya jika manusia lahir tidak dengan potensi
kepemimpinan namun mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkunganya akan
menjadi pemimpin dengan kemampuan yang standar pula. Dengan demikian antara
potensi bawaan dan perlakuan edukatif lingkungan adalah dua hal tidak
terpisahkan yang sangat menentukan hebatnya seorang pemimpin.
ü .
Faktor Jabatan
Pengertian jabatan
adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki. Jabatan tidak dapat dihindari
terlebih dalam kehidupan modern saat ini, semuanya seakan terstrukturifikasi.
Dua orang mempunyai kemampuan kepemimpinan yang sama tetapi satu mempunyai
jabatan dan yang lain tidak maka akan kalah pengaruh. sama-sama mempunyai
jabatan tetapi tingkatannya tidak sama maka akan mempunya pengarauh yang
berbeda.
ü .
Faktor Situasi dan Kondisi
Pengertian situasi
adalah kondisi yang melingkupi perilaku kepemimpinan. Disaat situasi tidak
menentu dan kacau akan lebih efektif jika hadir seorang pemimpin yang
karismatik. Jika kebutuhan organisasi adalah sulit untuk maju karena anggota
organisasi yang tidak berkepribadian progresif maka perlu pemimpin
transformasional. Jika identitas yang akan dicitrakan oragnisasi adalah
religiutas maka kehadiran pemimpin yang mempunyai kemampuan kepemimpinan
spritual adalah hal yang sangat signifikan. Begitulah situasi berbicara, ia
juga memilah dan memilih kemampuan para pemimpin, apakah ia hadir disaat yang
tepat atau tidak.
4.
Implikasi
manajerial kepemimpinan dalam organisasi
Dalam
manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1.
Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan
kerja dan formulasi kebijakan
2.
implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan
tindakan. Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat
keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja
organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk
bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.
Setiap
aktifitas yang dilakukan oleh manajer tidak terlepas dari empat fungsi dasar
manajerial yaitu:
1.
Pengorganisasian : Menentukan bagaimana cara terbaik mengelompokkan aktivitas.
2.
Kepemimpinan : Memotivasi para anggota untuk bekerja sama bagi kepentingan
organisasi
3.
Pengendalian: Memonitor dan memperbaiki aktivitas yang berlangsung untuk pencapaian
tujuan
4.
Perencanaan dan Pengambilan Keputusan : Menetapkan tujuan organisasi dan
bagaimana cara terbaik untuk mencapainya.
Daftar
Pustaka
Siagian,
P. Sondang. 1976. Peranan Staf Dalam Manajemen. Jakarta: PT Karya Unipress
Reksohadiprodjo,
Sukanto dan Handoko, T Hani . 1982.
Organisasi Perusahaan edisi 2. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Sastradipoera,
Komaruddin. 1994. Pengantar Manajemen Perusahaan. Bandung: PT Raja Grafindo
Persada
K,
Soekarno. 1986. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Miswar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar